Multiple Meta Description Tags adalah masalah yang terjadi ketika terdapat lebih dari satu tag meta deskripsi dalam sebuah halaman web. Dalam SEO, meta description adalah elemen HTML yang memberikan ringkasan singkat tentang isi halaman. Hanya satu tag meta deskripsi yang diperlukan pada setiap halaman untuk membantu mesin pencari memahami konten.
Namun, jika ada lebih dari satu tag meta deskripsi, mesin pencari mungkin bingung tentang deskripsi mana yang harus digunakan, yang dapat mengurangi efektivitas SEO dan menyebabkan kebingungan bagi pengunjung.
Penyebab Umum Multiple Meta Description Tags
Penyebab umum Multiple Meta Description Tags terjadi ketika lebih dari satu tag meta deskripsi muncul di halaman web, yang dapat mengganggu optimasi SEO. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain:
- Plugin SEO dan Tema Bertabrakan: Jika Anda menggunakan plugin SEO seperti Rank Math atau Yoast SEO maupun SEO All in one, dan tema yang Anda gunakan juga menambahkan meta deskripsi, ini bisa menyebabkan Multiple Meta Description Tags.
- Kode yang Diimplementasikan Secara Manual: Meta deskripsi bisa ditambahkan secara manual dalam file `header.php`, dan jika tidak diatur dengan benar, ini bisa menimbulkan duplikasi.
- Plugin Tambahan: Beberapa plugin lain, seperti plugin untuk membagikan konten ke media sosial, juga mungkin menambahkan meta deskripsi mereka sendiri, sehingga terjadi lebih dari satu meta deskripsi.
Konflik-konflik ini menghasilkan lebih dari satu meta deskripsi di halaman, yang membuat mesin pencari seperti Google bingung memilih deskripsi mana yang akan ditampilkan. Hal ini bisa merugikan SEO karena deskripsi yang optimal mungkin tidak digunakan dalam hasil pencarian, sehingga dapat mempengaruhi visibilitas dan klik dari pengunjung. Penting untuk memeriksa pengaturan plugin dan tema agar tidak ada konflik dalam penambahan tag meta deskripsi.
Dampak dari Multiple Meta Description Tags
Dampak dari Multiple Meta Description Tags terhadap SEO dan pengalaman pengguna bisa cukup signifikan. Ketika ada lebih dari satu tag meta deskripsi di sebuah halaman web, mesin pencari seperti Google mungkin kesulitan menentukan deskripsi mana yang harus digunakan. Akibatnya, ini bisa mengakibatkan mesin pencari mengabaikan semua meta deskripsi yang ada, atau memilih secara acak salah satunya, yang mengurangi peluang untuk menampilkan deskripsi yang relevan di hasil pencarian.
- Pengalaman Pengguna: Meta deskripsi yang baik membantu pengguna memutuskan apakah halaman Anda relevan ketika mereka melihat hasil pencarian.
- SEO yang Buruk: Mesin pencari seperti Google mungkin tidak akan tahu deskripsi mana yang akan digunakan, yang menyebabkan hilangnya kesempatan untuk menampilkan deskripsi yang optimal di halaman hasil pencarian.
- Pengindeksan yang Salah: Google dan mesin pencari lainnya dapat mengabaikan semua meta deskripsi atau memilih secara acak jika ada beberapa tag, yang dapat mempengaruhi peringkat pencarian.
Cara Mengatasi Multiple Meta Description Tags
Cara Mengatasi Multiple Meta Description Tags dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana untuk memperbaiki masalah duplikasi deskripsi meta pada sebuah halaman web. Pertama, periksa apakah ada plugin SEO seperti Rank Math atau Yoast yang mungkin menambahkan meta deskripsi secara otomatis. Pastikan hanya satu plugin SEO yang aktif, dan matikan fitur meta deskripsi dari plugin lain atau dari tema yang digunakan. Berikut ini yang harus dilakukan:
- Periksa Pengaturan Plugin SEO: Plugin SEO seperti Rank Math, Yoast, atau All in One SEO biasanya memiliki pengaturan untuk mengontrol meta deskripsi. Pastikan hanya plugin SEO yang menghasilkan meta deskripsi.
- Cek Tema yang digunakan: Beberapa tema juga menambahkan meta deskripsi secara otomatis. Periksa pengaturan tema dan pastikan bahwa meta deskripsi tidak ditambahkan oleh tema dan plugin SEO secara bersamaan.
- Gunakan Child Theme untuk Modifikasi: Jika masalahnya ada di tema, Anda dapat menggunakan child theme untuk mengedit file `header.php` dan menghapus meta deskripsi duplikat.
Menghilangkan multiple meta description tags penting untuk menjaga struktur SEO yang baik dan memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Untuk mengatasi masalah Multiple meta description tags di WordPress menggunakan Elementor dan Rank Math, membuat child theme bisa menjadi solusi, karena memungkinkan Anda untuk menyesuaikan tema tanpa kehilangan perubahan saat memperbarui tema utama (parent theme). Berikut adalah langkah-langkah cara membuat child theme di WordPress:
Langkah 1: Buat Folder Child Theme
Child theme adalah tema turunan dari tema utama (parent theme) di WordPress yang memungkinkan Anda untuk melakukan modifikasi dan penyesuaian tanpa mengubah kode asli dari tema utama. Dengan menggunakan child theme, Anda bisa mengedit tampilan dan fungsi situs WordPress, seperti menambahkan CSS kustom, mengubah template, atau menyisipkan kode tambahan, tanpa kehilangan perubahan tersebut saat tema utama diperbarui.
Keuntungan utama dari child theme adalah menjaga modifikasi yang Anda lakukan tetap aman. Setiap kali tema utama diperbarui oleh pengembang, perubahan pada child theme tidak akan hilang karena child theme bekerja terpisah. Ini juga memudahkan pengelolaan situs, karena Anda bisa melakukan penyesuaian dan eksperimen tanpa mengubah tema utama secara langsung. Berikut ini tahapan membuat child theme.
- Buat Folder di PC: Buat folder baru di PC Anda dengan nama hello-elementor-child jika Anda menggunakan elementor dengan theme hHello Elementor.
- Buat 2 File di Folder hello-elementor-child yaitu:
- Buat file style.css dengan isi file seperti langkah 2 dan buat file functions.php seperti langkah 3
- Kompres folder hello-elementor-child menggunakan ZIP
- Masuk ke WordPress > Appearance > Themes > Add New Theme > Upload Theme > dan pilih hello-elementor-child.zip di PC Anda > dan aktifkan.
Langkah 2: Buat File style.css
- Buat File style.css: Buat file dengan nama ‘style.css’.
- Tambahkan Kode CSS:Tempelkan kode berikut ke dalam file ‘style.css’:
Catatan:
- Theme Name: Nama dari child theme yang akan ditampilkan di WordPress.
- Template: Nama folder *parent theme*. Gantilah `parenttheme` dengan nama folder tema utama Anda (misalnya, jika tema utama adalah Helo Elementor, nama foldernya adalah Helo Elementor).
Langkah 3: Buat File functions.php
‘functions.php’ adalah file penting dalam tema WordPress yang berfungsi seperti plugin. File ini memungkinkan pengembang menambahkan fitur dan fungsi khusus ke situs web WordPress tanpa harus mengedit file inti WordPress atau plugin lain.
Setiap tema WordPress memiliki file ‘functions.php’, dan biasanya digunakan untuk menambahkan kode PHP yang menyesuaikan tampilan atau perilaku situs web. Fungsi yang dapat ditambahkan di dalam file ini mencakup hal-hal seperti menambahkan dukungan untuk widget, menonaktifkan fitur WordPress tertentu, membuat shortcode, menambahkan skrip atau style tambahan, dan banyak lagi.
Jika Anda menggunakan tema child, ‘functions.php’ dalam tema child bisa digunakan untuk menambahkan atau mengubah fungsi tanpa mempengaruhi file tema utama. Berikut ini langkahnya:
- Buat File functions.php: Di dalam folder yang sama, buat file baru dengan nama functions.php.
- Tambahkan Kode PHP: Tempelkan kode berikut untuk memastikan file CSS dari tema utama juga dimuat:
Kesimpulan
Membuat child theme memungkinkan Anda memodifikasi tema tanpa memengaruhi parent theme. Namun, Anda bisa mengecek pengaturan Rank Math/Yoast/SEO All in One atau tema terlebih dahulu untuk meminimalkan duplikasi meta description sebelum memodifikasi kode. Selain itu, penggunaan child theme dalam WordPress memiliki beberapa manfaat yang sangat signifikan bagi proses optimasi SEO, di antaranya:
- Keamanan Pembaruan Tema: Dengan adanya child theme, Anda bisa memperbarui tema utama tanpa khawatir kehilangan perubahan kustom yang telah dibuat. Pembaruan tema penting untuk keamanan dan performa, yang juga berdampak langsung pada SEO. Website yang aman dan cepat lebih disukai oleh mesin pencari.
- Kustomisasi Tanpa Mengganggu Struktur SEO: Kehadiran dari Child theme memungkinkan kustomisasi desain dan fungsi tanpa mengubah kode tema utama, termasuk elemen SEO penting seperti meta tag, heading, dan struktur URL. Hal ini menjaga optimalisasi SEO tetap konsisten dan tidak terganggu.
- Fleksibilitas dalam Mengoptimasi SEO On-Page: Dengan child theme, Anda dapat menambahkan kode khusus, seperti schema markup, meta tag tambahan, atau pengaturan lain yang membantu meningkatkan visibilitas SEO, tanpa mengorbankan kompatibilitas tema.
- Meminimalisir Risiko Kesalahan Teknis: Kesalahan teknis, seperti penggunaan ganda meta description atau tag yang salah, dapat diperbaiki melalui child theme tanpa mengganggu elemen tema utama. Hal ini membantu menjaga skor SEO tetap optimal.
Dengan demikian, child theme sangat berguna untuk menjaga stabilitas website dan mengoptimalkan SEO. Apabila artikel “Multiple Meta Description Tags dan 5 Langkah Mengatasinya” bermanfaat untuk optimasi SEO website Anda, Anda dapat share artikel ini dengan cara klik salah satu link social media dibawah ini.